PRAKTIKUM ANALISA
INSTRUMEN GRUP C
Senin, 25 Januari 2016
pukul 12.00 WIB
Menghadapi UAS pada semester
Ketiga di UTA’45 ini, salah satu ujian yang harus dihadapi adalah Ujian Teori
dari Praktikum Analisa Instrumen yang diampu dosen Okpri Meila, S.Farm,M.Farm,
Apt. Untuk memudahkan menjawab soal tersebut dirangkumlah pertanyaan sekaligus
dengan kemungkinan jawaban yang tepat agar memudahkan teman-teman untuk
belajar. Tips mengerjakannya adalah dengan menjawab sedetail mungkin, alur
tulisan yang mudah dimengerti dan jawaban terlihat banyak. Berikut pertanyaan
dan jawabannya!
PERTANYAAN
1. Apa
yang dimaksud dengan kromatografi? Sebutkan jenis-jenisnya dan jelaskan
bagaimana prinsipnya?
2. Apa
yang dimaksud dengan fase diam dan fase gerak? Sebut dan jelaskan!
3. Jelaskan
definisi dan prinsip kerja dari KCKT, Kromatografi kolom dan KLT?
4. Bagaimana
prinsip kerja KCKT? Sebut dan jelaskan masing-masing instrumen beserta
fungsinya serta apa saja keunggulan dan kelemahan KCKT dibandingkan
kromatografi lain seperti KLT?
5. Apa
persamaan dan perbedaan dari KCKT, Kromatografi kolom dan KLT?
6. Apa
yang dimaksud dengan Rf dan bagaimana cara menghitungnya?
JAWABAN
1. Kromatografi
adlaah suatu teknik pemisahan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase
gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan menjadi
komponen-komponen penyusunnya.
Prinsip
pemisahan kromatografi adalah sampel campuran dilewatkan pada permukaan zat
inert. Kromatografi dapat terbentuk bila terdapat setidaknya satu fase diam
yang biasanya berupa padatan dan satu fase gerak berupa cairan atau gas. Sebab
cairan atau gas tersebut akan bergerak bersama-sama sampel campuran melewati
fase diam. Pemisahan dapat tejadi karena adanya perbedaan absorbansi zat-zat
penyusun campuran dengan permukaan zat inert atau perbedaan kelarutan zat-zat penyusun
campuran dalam fase gerak atau efek dari keduanya.
Kromatografi
dibedakan berdasarkan fase geraknya yaitu kromatografi dengan fase gerak gas
dan kromatografi dengan fase gerak cairan, dimana terdapat kromatografi kertas
dengan prinsip partisi dan kromatografi lapis tipis dengan prinsip absorpsi.
Jenis
kromatografi jika dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya dibagi atas
kromatografi kolom, kromatografi planar, kromatografi eksklusi ukuran,
kromatografi absorpsi, kromatogafi pertukaran ion dan kromatografi afinitas.
2.
Fase gerak atau mobile phase adalah zat pembawa analit yang bergerak melewati fase
diam yang bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase diam
dapat berupa bahan cair dan dapat juga berupa gas yang umumnya dipakai sebagai carrier gas senyawa yang mudah menguap (volatil)
Fase diam atau stationery
phase adalah komponen dalam pemisahan kromatografi yang tidak bergerak
namun menjadi berinteraksi oleh adanya perbedaan waktu retensi dan terpisahnya
komponen senyawa inert dengan fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat
berpori dalam bentuk molekul kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada
padatan pendukung.
3.
KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tnggi) adalah
metode kromatografi cair yang menggunakan fase diam yang ditempatkan dalam
suatu kolom tertutup dan fase geraknya berupa pelarut yang dialirkan dengan
cepat ke dalam kolom dengan bantuan pompa atau tekanan.
Kromatografi kolom adalah metode pemisahan suatu
campuran yang dimasukkan ke dalam kolom dan mengalir perlahan karena adanya
gaya gravitasi melewati bahan stasioner. Zat-zat penyusun campuran terpisah
berdasarkan kecepatannya mengalir di dalam bahan stasioner.
KLT (Kromatografi Lapis Tipis) merupakan
bentuk kromatografi planar dimana fase diamnya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang
didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium
atau pelat plastik. Digunakan untuk mendeteksi sampel dengan memisahkan
komponen-komponen sampel berdasarkan kepolarannya. Tipe planar ini
menggunakan gaya kapiler zat penyusun campuran. Semakin kuat komponen campuran
untuk berikatan dengan bahan stasioner, bahan tersebut akan semakin mencapai
titik tertinggi lembaran stasioner.
4.
Cara kerja KCKT adalah sebagai berikut : sampel
yang telah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian diinjeksikan melalui
bagian injeksi sampel kemudian dengan bantuan tekanan dari pompa, fase gerak
akan membawa sampel bergerak melewati kolom kromatografi yang berisi fase diam.
Karena adanya interaksi antara fase diam dan fase gerak maka campuran senyawa
akan terpisah menurut daya afinitas terhadap kedua fase. Proses pemisahan
campuran dapat diamati dengan adanya detektor yang kemudian akan menampilkan
hasil pemisahan tersebut dalam bentuk grafik.
Instrumen KCKT beserta fungsinya meliputi:
a.
Gradient controller/ Solvent Reservoir (Wadah
fase gerak), yaitu alat yang akan menampung fase gerak yang akan dialirkan ke
dalam kolom dengan adanya bantuan pompa.
b.
Pump (Pompa), yaitu alat yang akan mendorong
fase gerak masuk ke dalam kolom
c.
Sample introduction/injector (alat penginjeksi
sampel), yaitu tempat memasukkan cuplikan atau sampel dengan bantuan syringe
d.
Kolom, yaitu tempat terjadinya pemisahan
komponen-komponen cuplikan
e.
Detector, yaitu alat untuk mendeteksi
komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolom
f.
Data output/monitor, yaitu alat yang akan
menampilkan hasil yang telah diperoleh
Keuntungan
KCKT diantaranya adalah
1.
Kerja lebih mudah dengan adanya aotomatisasi
dalam prosedur analisis dan pengolahan data
2.
Volume sampel kecil
3.
Daya pisah tinggi
4.
Metode analisis yang cepat, tepat, peka, akurat,
reproducible dan preparatif
5.
Dapat digunakan untuk sampel organik dan
anorganik, bersifat volatil dan non volatif, maupun sampel yang stabil maupun
labil secara thermal
6.
Pilihan fase diam dan fase geraknya luas
Kelemahannya adalah
1.
Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis
sampel sekaligus
2.
Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen
otentik
5.
Persamaan KCKT, Kromatografi kolom dan KLT
adalah ketiganya sama-sama termasuk dalam jenis kromatografi cair, yaitu
kromatografi dengan fase geraknya cairan. Pada dasarnya semua kromatografi
memiliki dua fase yaitu fase diam (dapat berupa padatan atau kombinasi cairan
padatan) dan fase gerak (bisa berupa cairan atau gas). Ketiga kromatografi ini
memiliki fase diam berupa padatan dan fase geraknya berupa cairan. Fase
geraknya akan mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang
terdapat dalam campuran sehingga terjadilah pemisahan.
Sedangkan perbedaanya adalah pada KLT fase geraknya
bergerak ke atas membasahi plat KLT dengan memanfaatkan gaya kapilaritas. Pada
Kromatografi kolom fase geraknya mengalir melalui fase diam karena adanya gaya
gravitasi sedangkan pada KCKT perderakan fase gerak dibanu karena adanya
tekanan.
6.
RF atau retention
factor adalah nilai perbandingan relatif antar sampel yang menyatakan
derajat retensi suatu komponen dalam fase diam dimana rf dapat dihitung dengan
membandingkan jarak yang ditempuh komponen dengan jarak yang ditempuh eluen.
Semakin besar nilai Rf dari suatu sampel maka semakin besar pula jarak
bergeraknya senyawa tersebut pada plat kromatografi Lapis Tipis pun sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar