Rabu, 20 Januari 2016

Berbagi Soal dan Jawaban



PRAKTIKUM ANALISA INSTRUMEN GRUP C
Senin, 25 Januari 2016 pukul 12.00 WIB

Menghadapi UAS pada semester Ketiga di UTA’45 ini, salah satu ujian yang harus dihadapi adalah Ujian Teori dari Praktikum Analisa Instrumen yang diampu dosen Okpri Meila, S.Farm,M.Farm, Apt. Untuk memudahkan menjawab soal tersebut dirangkumlah pertanyaan sekaligus dengan kemungkinan jawaban yang tepat agar memudahkan teman-teman untuk belajar. Tips mengerjakannya adalah dengan menjawab sedetail mungkin, alur tulisan yang mudah dimengerti dan jawaban terlihat banyak. Berikut pertanyaan dan jawabannya!

PERTANYAAN
1.       Apa yang dimaksud dengan kromatografi? Sebutkan jenis-jenisnya dan jelaskan bagaimana prinsipnya?
2.       Apa yang dimaksud dengan fase diam dan fase gerak? Sebut dan jelaskan!
3.       Jelaskan definisi dan prinsip kerja dari KCKT, Kromatografi kolom dan KLT?
4.       Bagaimana prinsip kerja KCKT? Sebut dan jelaskan masing-masing instrumen beserta fungsinya serta apa saja keunggulan dan kelemahan KCKT dibandingkan kromatografi lain seperti KLT?
5.       Apa persamaan dan perbedaan dari KCKT, Kromatografi kolom dan KLT?
6.       Apa yang dimaksud dengan Rf dan bagaimana cara menghitungnya?

JAWABAN
1.       Kromatografi adlaah suatu teknik pemisahan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen yang berada pada larutan menjadi komponen-komponen penyusunnya.

Prinsip pemisahan kromatografi adalah sampel campuran dilewatkan pada permukaan zat inert. Kromatografi dapat terbentuk bila terdapat setidaknya satu fase diam yang biasanya berupa padatan dan satu fase gerak berupa cairan atau gas. Sebab cairan atau gas tersebut akan bergerak bersama-sama sampel campuran melewati fase diam. Pemisahan dapat tejadi karena adanya perbedaan absorbansi zat-zat penyusun campuran dengan permukaan zat inert atau perbedaan kelarutan zat-zat penyusun campuran dalam fase gerak atau efek dari keduanya.

Kromatografi dibedakan berdasarkan fase geraknya yaitu kromatografi dengan fase gerak gas dan kromatografi dengan fase gerak cairan, dimana terdapat kromatografi kertas dengan prinsip partisi dan kromatografi lapis tipis dengan prinsip absorpsi.

Jenis kromatografi jika dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya dibagi atas kromatografi kolom, kromatografi planar, kromatografi eksklusi ukuran, kromatografi absorpsi, kromatogafi pertukaran ion dan kromatografi afinitas.

2.       Fase gerak atau mobile phase adalah zat pembawa analit yang bergerak melewati fase diam yang bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase diam dapat berupa bahan cair dan dapat juga berupa gas yang umumnya dipakai sebagai carrier gas senyawa yang mudah menguap (volatil)

Fase diam atau stationery phase adalah komponen dalam pemisahan kromatografi yang tidak bergerak namun menjadi berinteraksi oleh adanya perbedaan waktu retensi dan terpisahnya komponen senyawa inert dengan fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat berpori dalam bentuk molekul kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan pendukung.

3.       KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tnggi) adalah metode kromatografi cair yang menggunakan fase diam yang ditempatkan dalam suatu kolom tertutup dan fase geraknya berupa pelarut yang dialirkan dengan cepat ke dalam kolom dengan bantuan pompa atau tekanan.

Kromatografi kolom adalah metode pemisahan suatu campuran yang dimasukkan ke dalam kolom dan mengalir perlahan karena adanya gaya gravitasi melewati bahan stasioner. Zat-zat penyusun campuran terpisah berdasarkan kecepatannya mengalir di dalam bahan stasioner.

KLT (Kromatografi Lapis Tipis) merupakan bentuk kromatografi planar dimana fase diamnya berupa lapisan yang seragam (uniform) pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, pelat aluminium atau pelat plastik. Digunakan untuk mendeteksi sampel dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan kepolarannya. Tipe planar ini menggunakan gaya kapiler zat penyusun campuran. Semakin kuat komponen campuran untuk berikatan dengan bahan stasioner, bahan tersebut akan semakin mencapai titik tertinggi lembaran stasioner.

4.       Cara kerja KCKT adalah sebagai berikut : sampel yang telah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai kemudian diinjeksikan melalui bagian injeksi sampel kemudian dengan bantuan tekanan dari pompa, fase gerak akan membawa sampel bergerak melewati kolom kromatografi yang berisi fase diam. Karena adanya interaksi antara fase diam dan fase gerak maka campuran senyawa akan terpisah menurut daya afinitas terhadap kedua fase. Proses pemisahan campuran dapat diamati dengan adanya detektor yang kemudian akan menampilkan hasil pemisahan tersebut dalam bentuk grafik.
Instrumen KCKT beserta fungsinya meliputi:
a.       Gradient controller/ Solvent Reservoir (Wadah fase gerak), yaitu alat yang akan menampung fase gerak yang akan dialirkan ke dalam kolom dengan adanya bantuan pompa.
b.      Pump (Pompa), yaitu alat yang akan mendorong fase gerak masuk ke dalam kolom
c.       Sample introduction/injector (alat penginjeksi sampel), yaitu tempat memasukkan cuplikan atau sampel dengan bantuan syringe
d.      Kolom, yaitu tempat terjadinya pemisahan komponen-komponen cuplikan
e.      Detector, yaitu alat untuk mendeteksi komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolom
f.        Data output/monitor, yaitu alat yang akan menampilkan hasil yang telah diperoleh

Keuntungan KCKT diantaranya adalah
1.       Kerja lebih mudah dengan adanya aotomatisasi dalam prosedur analisis dan pengolahan data
2.       Volume sampel kecil
3.       Daya pisah tinggi
4.       Metode analisis yang cepat, tepat, peka, akurat, reproducible dan preparatif
5.       Dapat digunakan untuk sampel organik dan anorganik, bersifat volatil dan non volatif, maupun sampel yang stabil maupun labil secara thermal
6.       Pilihan fase diam dan fase geraknya luas
Kelemahannya adalah
1.    Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis sampel sekaligus
2.    Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen otentik
5.       Persamaan KCKT, Kromatografi kolom dan KLT adalah ketiganya sama-sama termasuk dalam jenis kromatografi cair, yaitu kromatografi dengan fase geraknya cairan. Pada dasarnya semua kromatografi memiliki dua fase yaitu fase diam (dapat berupa padatan atau kombinasi cairan padatan) dan fase gerak (bisa berupa cairan atau gas). Ketiga kromatografi ini memiliki fase diam berupa padatan dan fase geraknya berupa cairan. Fase geraknya akan mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang terdapat dalam campuran sehingga terjadilah pemisahan.

Sedangkan perbedaanya adalah pada KLT fase geraknya bergerak ke atas membasahi plat KLT dengan memanfaatkan gaya kapilaritas. Pada Kromatografi kolom fase geraknya mengalir melalui fase diam karena adanya gaya gravitasi sedangkan pada KCKT perderakan fase gerak dibanu karena adanya tekanan.

6.       RF atau retention factor adalah nilai perbandingan relatif antar sampel yang menyatakan derajat retensi suatu komponen dalam fase diam dimana rf dapat dihitung dengan membandingkan jarak yang ditempuh komponen dengan jarak yang ditempuh eluen. Semakin besar nilai Rf dari suatu sampel maka semakin besar pula jarak bergeraknya senyawa tersebut pada plat kromatografi Lapis Tipis pun sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar