Bismillahirrohmanirrohim
Jakarta, 20 Juli 2016
KROMATOGRAFI
Dosen Pengampu : Rabima Kurniawan,
M.Farm, Apt.
Pertanyaan yang mungkin diujikan
1. Apa
yang dimaksud dengan kromatografi kolom?
2. Apa
saja manfaat dari kromatografi kolom, terutama bidang farmasi? Sebutkan pula
kekurangan kromatografi kolom!
3. Jelaskan
jenis dan prinsip dari kromatografi kolom?
4. Apa
yang dimaksud dengan KCKT?
5. Sebut
dan jelaskan fungsi instrumen KCKT?
6. Apa
yang membedakan elusi isokratik dan elusi gradien dari suatu kromatografi
kolom?
7. Apa
saja persyaratan fase gerak untuk KCKT?
8. Jelaskan
bagaimana prinsip kerja KCKT?
9. Apa
saja keunggulan dan kelemahan KCKT?
10. Bagaimana
cara memilih fase gerak untuk KCKT?
11. Bagaimana
mengetahui resolusi yang baik dari hasil kromatogram?
12. Apa
yang dimaksud dengan waktu retensi?
13. Apakah
yang dimaksud kapasitas kolom dalam kromatografi kolom?
14. Apakah
yang dimaksud jumlah lempeng teoritis dalam kromatografi kolom
Opsi jawaban untuk kemungkinan soal yang diujikan?
1.
Kromatografi kolom adalah metode pemisahan suatu
campuran yang dimasukkan ke dalam kolom dan mengalir perlahan karena adanya
gaya gravitasi melewati fase diam. Zat-zat penyusun campuran terpisah
berdasarkan kecepatannya mengalir pada fase diam.
2.
Kromatografi kolom dapat digunakan untuk
analisis dan aplikasi preparatif serta untuk memisahkan substansi penting dalam
analisis farmasi seperti pemisahan molekul-molekul penting seperti asam
nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan untuk pemurnian substansi. Dengan
data-data yang didapatkan, selanjutnya sebuah produk obat-obatan dapat
ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data awal untuk menghasilkan jenis
obat baru atau untuk mengontrol kondisi agar obat bertahan lama. Kromatografi
kolom dapat digunakan untuk investigasi fluida badan seperti air liur untuk
mengetahui jenis penyakit. Seperti pada perokok berat akan terdapat sianida (-CN)
pada sampel liurnya. Deteksi senyawa oksalat dalam air kencing dapat dilakukan
dengan kromatografi untuk pasien yang menderita batu ginjal. Hanya saja
kromatografi kolom memiliki kelamhan seperti memerlukan persiapan yang lama dan
masih diperlukan teknik manual dalam mempersiapkan kolom kromatografi.
3.
Pada dasarnya, ada empat jenis kromatografi yang
digolongkan sebagai kromatografi kolom. Kromatografi
Adsorpsi merupakan kromatografi cair atau gas pada fase diam padat. Kromatografi Partisi mempunyai fitur
mirip pemisahan dengan cara ekstraksi cair-cair. Dalam hal ini, fase diamnya
adalah cairan yang didiamkan pada penyangganya. Kromatografi Gel memisahkan berdasarkan ukuran partikelnya serta Kromatografi Pertukaran Ion yang sering
kali digunakan dalam proses pemurnian.
4.
KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tnggi) adalah
metode kromatografi cair yang menggunakan fase diam yang ditempatkan dalam
suatu kolom tertutup dan fase geraknya berupa pelarut yang dialirkan dengan
cepat ke dalam kolom dengan bantuan pompa atau tekanan.
5.
Instrumen KCKT beserta fungsinya meliputi:
a.
Gradient controller/ Solvent Reservoir (Wadah
fase gerak), yaitu alat yang akan menampung fase gerak yang akan dialirkan ke
dalam kolom dengan adanya bantuan pompa.
b.
Pump (Pompa), yaitu alat yang akan mendorong
fase gerak masuk ke dalam kolom
c.
Sample introduction/injector (alat penginjeksi
sampel), yaitu tempat memasukkan cuplikan atau sampel dengan bantuan syringe
d.
Kolom, yaitu tempat terjadinya pemisahan
komponen-komponen cuplikan
e.
Detector, yaitu alat untuk mendeteksi
komponen-komponen cuplikan hasil pemisahan kolom
f.
Data output/monitor/komputer, yaitu alat yang
akan menampilkan hasil yang telah diperoleh berupa kromatogram.
6.
Elusi Isokratik adalah penggunaan pelarut yang
tetap, tidak berubag-ubah selama proses elusi. Sedangkan elusi Gradien/landai
adalah penggunaan pelarut yang berubah-ubah selama proses elusi berlangsung.
7.
Fase gerak untuk KCKT haruslah sebagai pelarut
yang baik untuk sampel yang akan diujikan; fase gerak harus murni dari kotoran
yang mengganggu; fase gerak mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar, tidak
toksik; Fase gerak memiliki viskositas rendah, tidak melebihi 0,5 Centi Poise
da harus sesuai dengan detektor
8.
Prinsip kerja KCKT adalah sebagai berikut :
sampel yang telah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai diinjeksikan melalui
bagian injeksi sampel kemudian dengan bantuan tekanan dari pompa, fase gerak
akan membawa sampel bergerak melewati kolom kromatografi yang berisi fase diam.
Karena adanya interaksi antara fase diam dan fase gerak maka campuran senyawa
akan terpisah menurut daya afinitas terhadap kedua fase. Proses pemisahan
campuran dapat diamati dengan adanya detektor yang kemudian akan menampilkan
hasil pemisahan tersebut dalam bentuk grafik yang terlihat pada layar monitor.
9.
Keuntungan KCKT diantaranya adalah
1.
Kerja lebih mudah dengan adanya otomatisasi
dalam prosedur analisis dan pengolahan data
2.
Volume sampel kecil
3.
Daya pisah tinggi
4.
Metode analisis yang cepat, tepat, peka, akurat,
reproducible dan preparatif
5.
Dapat digunakan untuk sampel organik dan
anorganik, bersifat volatil dan non volatif, maupun sampel yang stabil maupun
labil secara thermal
6.
Pilihan fase diam dan fase geraknya luas
Kelemahannya adalah
1.
Tidak dapat menganalisis lebih dari satu jenis
sampel sekaligus
2.
Kromatogram tidak dapat disimpan sebagai dokumen
otentik
10. Untuk menentukan fase gerak pada KCKT maka
dilakukan beberapa pendekatan seperti melakukan penelusuran melalui pustaka
atau literatur. Bila tidak menemukan maka dilakukan percobaan melalui KLT. Cara
ini dilakukan dengan memilih fase diam KLT sejenis dengan fase diam kolom yang
akan digunakan. Lakukan eluasi dengan fase gerak yang paling non polar, lakukan
kenaikan kepolaran secara gradien. Evaluasi hasil dan tentukan komposisi fase
gerak yang paling baik.
11. Hasil
resolusi (R) yang baik adalah apabila puncak A (satu) dengan puncak yang
lainnya (B) terpisah sempurna dengan nilai R ≥1,5. Jika kurang dari nilai
ini maka resolusi akan tumpang tindih.
12. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan
oleh analit dari awal kolom untuk sampai ke detektor. Semakin lama analit
berinteraksi dengan fase diam yang ada pada kolom maka semakin lama ia keluar,
semakin besar waktu yang dibutuhkan.
13. Kapasitas kolom adalah kemampuan kolom dalam
menampung analit. Semakin lama analit berada dalam kolom, maka semakin besar
nilai kapasitasnya. Kapasitas yang baik antara 1-10. Jika kapasitas terlalu
kecil, kemungkinan pemisahannya belum sempurna dan jika terlalu besar maka akan
terjadi pelebaran puncak.
14. Jumlah
lempeng teoritis adalah parameter menghitung efisiensi kromatografi yang
menyatakan jumlah peristiwa partisi yang dialami oleh analit pada setiap saat
yang dibaa oleh fase gerak selama elusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar