Selasa, 03 Mei 2016

Radiofarmasi




Radiofarmasi Grup B
Dosen Pengampu : Okpri Meila, M.Farm, Apt.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Esa. Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, seperti soal-soal radiofarmasi dirangkum dan diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

1.      Ceritakan dan jelaskan apa saja yang saudara ketahui mengenai atom!
2.      Apakah yang dimaksud dengan radiofarmasi?
3.      Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memisahkan radioisotop. Terangkan bagaimana teknis pemisahan radioisotope yang saudara ketahui!
4.      Jelaskan pemeriksaan apa saja yang dilakukan dalam pengawasan kualitas radioisotope?
5.      Terangkan bagaimana cara saudara dapat membedakan antara sinar alfa, beta dan gamma? Terangkan jawaban saudara dalam bentuk tabel!
6.      Apakah yang dimaksud dengan peluruhan radioaktif dan apakah yang terpancarkan pada proses peluruhan?
7.      Terangkan apa yang dimaksud dengan reaksi inti? Dan sebutkan macam reaksi inti tersebut!
8.      Suatu unsur mempunyai waktu paruh 2 bulan. Berapa bulan unsur tersebut meluruh jika masih  tersisa 75%?
9.      Sebanyak 40 gram zat radioaktif mempunyai waktu paruh 10 tahun.
a.       Berapa gram zat yang tersisa setelah disimpan selama 25 tahun?
b.      Berapa tahun umur unsur tersebut meluruh jika masih tersisa 65%?
10.  Apakah yang dimaksud dengan sediaan radioaktif? Jelaskan!
11.  Terangkan macam-macam bentuk sediaan radiofarmasi!
12.  Bagaimanakah pembuatan sediaan radiofarmasi yang saudara ketahui?
13.  Sebutkan kriteria apa saja yang perlu diperhatikan pada penggunaan radioisotop untuk kedokteran!
14.  Sebutkan penggolongan sediaan radiofarmasi beserta contohnya!
15.  Terangkan bagaimana pemeriksaan sediaan radiofarmasi!


Jawaban soal
Oleh : Danun

1.      Awalnya Leucippus dan Democritus  menyebut bahwa atom atau atomos adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi atau dibelah lagi. Dalton mengembangkan pengertian atom yaitu partikel terkecil dari suatu zat yang tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil dengan reaksi kimia biasa. Thompson menyatakan atom adalah suatu bola bermuatan positif dan didalamnya tersebar electron-elektron seperti kismis. Ernest Rutherford, menyempurnakan pengertian atom sebagai suatu partikel yang terdiri dari inti atom, yaitu proton dan neutron yang berada pada bagian pusat dan dikelilingi elektron-elektron.
2.      Radiofarmasi adalah suatu bidang ilmu kefarmasian meliputi penyiapan, pembuatan sediaan, penyimpanan, pendistribusian dan dispensing yang memanfaatkan unsur atau atom radioaktif yang digunakan baik untuk tujuan diagnosis, analisis maupun terapi.
3.      Teknik Pemisahan Radioisotop dapat dilakukan dengan berbagai cara berupa Destilasi yaitu berdasarkan perbedaan sifat fisika dan sifat kimia antara radionuklida dengan sasaran dapat dipisahkan secara destilasi. Teknik Kromatografi yaitu untuk pemisahan yang pada umumnya dilakukan dengan kromatografi kolom dengan fase diam seperti alumina, silika gel, sbb. Cara ini makin dikembangkan terutama untuk sistem Generator Isotop yaitu sistem yang terdiri dari 2 macam radionuklida, dimana satu radionuklida mempunyai waktu oaruh panjang dan menghasilkan radioisotop yang lain yang mempunyai waktu paruh lebih rendah.
4.      Untuk pengawasan kualitas radioisotop perlu melakukan beberapa pemeriksaan meliputi:
a.       Pemeriksaan Fisika, seperti penetapan konsentrasi radioaktif, penentuan, kemurnian radioaktif.
b.      Pemeriksaan Kimia, seperti kemurnian radiokimia, penentuan pH, penentuan kadar zat yang dikandungnya.
c.       Pemeriksaan Biologi, seperti sterilisasi, toksisitas.
5.      Perbedaan Sinar alfa, beta dan gamma tercantum dalam tabel berikut.
No.
Sinar Alfa
Sinar Beta
Sinar Gamma
1
Merupakan inti helium
Elektron berkecapatan tingi
Gelombang elektromagnetik
2
Bermassa 4
Tidak bermassa
Tidak bermassa
3
Bermuatan +2
Bermuatan negatif 1 (-1)
Tidak bermuatan (0)
4
Simbolnya 42α atau 42He
Simbolnya 0-1β atau 0-1e
Simbolnya 00γ
5
Daya ionisasinya besar
Daya ionisasi α > β > γ
Daya ionisasinya kecil
6
Daya tembusnya kecil
Daya tembus α < β < γ
Daya tembusnya besar
6.      Peluruhan radioaktif adalah peristiwa hilangnya energi dari inti atom yang tidak stabil dengan memancarkan radiasi dan partikel subatomik (partikel radiasi). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, beta dan gamma. Peluruhan atau hilangnya energi ini akan menghasilkan jenis atom lain yang stabil.
7.      Reaksi inti adalah reaksi antara suatu inti atom dengan inti atom lain sehingga terbentuk satu atau lebih inti baru. Reaksi inti berupa reaksi penembakan (transmutasi), reaksi pembelahan (fisi) dan reaksi penggabungan (fusi). Reaksi transmutasi adalah reaksi penembakan suatu inti atom dengan partikel dasar atau inti unsur lain sehingga berubah menjadi inti baru. Reaksi fisi adalah eaksi pembelahan suatu inti menjadi nuklida baru yang massanya hampir sama. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan beberapa inti yang lebih berat disertai pemancaran energi.
8.      Diketahui :
a.       Waktu paruh (t1/2) = 2 bulan
b.      Zat tersisa (Nt) = 75% artinya zat mula-mula (N0) = 100%
Ditanya :
a.       Waktu peluruhan (t) = Berapa bulan
Persamaan yang digunakan adalah  = ( ) n , dengan n =
Maka,  = ( ) n
Maka, 0,75 = 0,5n, dengan demikian n = 0,4
Maka subtitusikan n=0,4 kedalam persamaan,  n =
0,4=  sehingga t = 0,4 x 2 t = 0,8 bulan
9.      Diketahui :
a.       Zat mula-mula (N0)           = 40 gram
b.      Waktu paruh (t ½)              = 10 tahun
c.       Waktu simpan (t)              = 25 tahun
Ditanya :
a.       Zat tersisa (Nt)?
b.      Waktu peluruhan (t) jika zat tersisa (Nt) = 65%
a.Persamaan yang digunakan adalah  = ( ) n , dengan n =
Jika, n =  → maka n =  sehingga n = 2,5
Maka subtitusikan n=2,5 kedalam persamaan,    = ( ) n
 = ( ) 2,5  = 0,176, maka Nt = 40 x 0, 176 Nt = 7, 04 gram
b.Persamaan yang digunakan adalah  = ( ) n , dengan n =
Maka,  = ( ) n
Maka, 0,65 = 0,5n, dengan demikian n = 0,64
Maka subtitusikan n=0,64 kedalam persamaan,  n =
0,4=  sehingga t = 0,62 x 10 t = 6,2 tahun.
10.  Sediaan radioaktif adalah suatu senyawa radioaktif yang telah melalui pengolahan kimia dan memenuhi syarat seperti sediaan farmasi konvensional, digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral maupun parenteral, dengan tujuan terapi maupun diagnostika serta mengalami perubahan metabolisme di dalam tubuh.
11.  Bentuk sediaan radiofarmasi ada bermacam-macam, yaitu
a.         Larutan untuk pemakaian oral biasanya dikemas dalam wadah tertentu yang dinamakan penicillin type bottles yang dikemas dalam bentuk single dose bottles untuk menghindari terjadinya kontaminasi, contohnya 24Na. Kapsul gelatin untuk pemakaian oral.
b.         Kapsul gelatin untuk pemakaian oral yang mudah pemakaiannya dan tidak memiliki bahaya kontaminasi, namun memiliki kemungkinan kapsul tidak larut sempurna dalam lambung atau reaksi antara radionuklida dengan komponen-komponen kapsul seperti, gelatin, zat warna atau antiseptika.
c.         Larutan injeksi harus memenuhi syarat larutan injeksi biasa seperti, sterilitas, isotonisitas dan bebas pirogen. Kemasan mengandung satu dosis atau lebih. Sediaan dipakai terutama untuk radioisotop yang berumur sangat pendek sehingga unsur aktif segera mencapai sasaran dan dapat segera dideteksi, misalnya 99Tc dengan t1/2 = 6 jam.
d.        Sediaan liofilisasi yaitu sediaan dalam botol, sebelum digunakan harus dilarutkan dalam pelarut yang sesuai (model kit).
12.    Dalam pembuatan sediaan radiofarmasi dapat dilakukan dengan pemisahan kimia meliputi oksidasi, reduksi, absorpsi, adsorpsi dengan resin penukar ion atau pengendapan. Cara pemisahan kimia merupakan cara yang paling umum dilakukan seperti 32P. Bisa juga dibuat dati target yang telah diiradiasi dalam reaktor lalu langsung dilarutkan dalam pelarut, misalnya 24Na. Sediaan radiofarmasi dari radioisotop dengan waktu paruh pendek yang dihasilkan dari generator, misalnya 99Tc.
13.    Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan pada penggunaan radioisotop untuk kedokteran antara lain adalah unsur/radionuklida harus mempunyai waktu paruh yang pendek, diutamakan radionuklida pemancar gamma berenergi rendah, dan prosedur penandaan harus sederhana.
14.    Penggolongan sediaan radiofarmasi ada 3 macam, yaitu:
a.         Isotop primer (Primary Radioisotope) misalnya, Na131I, Na2H32PO4 dan H235SO4
b.         Senyawa bertanda (Labelled compound) misalnya Hippuran-131I; Rose-Bengal-131I; Oleic Acid-131; RIHSA-131I.
c.         Untuk Radiologi misalnya 60Co berupa jarum/butir-butir dan192Ir berupa biji-biji.
15.    Pemeriksaan radiofarmasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pemeriksaan fisika, pemeriksaan kimia dan pemeriksaan biologi.
a.         Pada pemeriksaan fisika konsentrasi radioaktif dinyatakan dalam satuan Curie; mCi, µCi atau Bq. Alat yang dipakai untuk menentukan konsentrasi adalah Geiger Muller Counter dan γ- scintillation counter.
b.         Pemeriksaan kimia dibagi menjadi tiga cara yaitu:
1)      Kromatografi kertas, yang dapat memeriksa senyawa radioaktif seperti laruan Na131I, Na99mTcO4 dan senyawa bertanda seperti Rose-Bengal-131I; 99      mTc-Sn-glukonat. Kromatografi dilakukan dengan menggunakan kertas Whatmann no.1 dengan eluen metanol serta analisator saluran tunggal (detektor NaI). Sesudah dielusi, dikeringkan lalu kertas dipotong-potong setiap 1 cm dan dicacah.
2)      Elektroforesis Kertas, yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen senyawa radioaktif dalam suatu campuran misalnya campuran antara senyawa bertanda radioisotop dengan radioisotop bebasnya.
Misalnya pada BSP + Na131I→ (BSP)-131I + sisa 131I-.
3)      Kromatografi Lapis Tipis (KLT), menggunakan plat lapisan tipis polyethylenerephthalate yang dilapisi silika gel dengan eluen metanol, misalnya untuk menentukan kemurnian radiokimia senyawa bertanda.
c.       Pemeriksaan Biologi, untuk memeriksa sterilitas seperti uji sterilitas pada Farmakope Indonesia; pemeriksaan pirogen seperti pada FI dan USP; pemeriksaan toksisitas seperti pada FI serta pemeriksaan biological affinity.

Untuk perempuan yang sedang dalam pelukan, kecup dari jauh. Aku tak pernah memahami pandangan matamu, sepertinya matamu memancarkan sinar-sinar radioaktif, menembus lempengan perisai hatiku, mengionkan gas dalam hembuskan nafasku, menghitamkan pandanganku sehingga aku tak mampu melihat yang lain kecuali dirimu. Reaksi fusi selalu kuupayakan, pada hatimu kugencarkan reaksi transmutasi agar terwujudnya peluruhan dinding perasaanmu tentangnya. Namun, apalah daya, dalam pandanganmu, aku hanyalah atom dengan waktu paruh teramat singkat. Luruh, tak berarti. Pada sebuah titik bifurkasi, sudikah kau mengerti, aku hanya ingin kita.... tanpa dustai dia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar