Selasa, 26 April 2016

Stabilitas Obat



STABILITAS OBAT
Dosen Pengampu : DR. Hasan Rachmat M, DEA.,Apt
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Esa. Pelan asal selamat, ah ngebut juga selamat. Yang bikin selamat adalah yakin, entah itu sambil ngebut atau pelan-pelan. Saya tidak yakin sepertinya, namun saya berusaha mengemukakannya dalam keterbatasan saya. Semoga membantu. Salam hangat, kecup dari jauh.
PRAKIRAAN SOAL
“Pahami materinya, nikmatilah ilmu pengetahuan, kalo kurang nikmat, bersyukurlah”

1.       Apa yang dimaksud dengan stabilitas obat?
2.       Apa saja faktor yang menyebabkan letidakstabilan suatu obat?
3.       Sebutkan 5 tipe stabilitas dalam sediaan farmasi?
4.       Jelaskan reaksi kimia yang dapat menyebabkan terjadinya penguraian obat?
5.       Bagaimana kriteria stabilnya suatu obat dan sediaan farmasi?
6.       Bagaimana upaya untuk memberikan kestabilan obat pada sediaan cair dilihat dari aspek kecepatan pengendapan partikel?
7.       Jelaskan bagaimana metode grafik yang menggambarkan konsentrasi sediaan farmasi berdasarkan orde reaksi?
8.       Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas dari aspek bahan baku?
9.       Apa yang dimaksud dengan kadar konstan bahwa zat masih memberikan khasiat terapetik atau t0,9?
10.   Apa yang dimaksud dengan waktu paruh obat atau t1/2?
11.   Apa yang dimaksud dengan tanggal/waktu kadaluarsa suatu obat?

JAWABAN

1.       Stabilitas obat adalah kapasitas produk obat yang tidak mengalami perubahan dengan suatu persyaratan yang ditentukan dalam rangka menjamin identitas, potensi, kualitas dan puritas obat tersebut.
2.       Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan suatu obat adalah adanya penurunan kadar zat-zat berkhasiat, kehilangan bahan pembawa, kehilangan keseragaman kandungan, berkurangnya bioavailabilitas, kehilangan bentuk fisik semula, dan terbentuknya zat-zat bersifat toksik
3.       Parameter stabilitas obat ada 5 parameter yang perlu diperhatikan yaitu Stabilitas kimia, stabilitas fisika, stabilitas mikrobiologis, stabilitas terapeutis dan stabilitas toksikologis. Stabilitas kimia mengacu pada kestabilan dilihat dari sifat kimianya dimana tidak terjadinya penguraian zat aktif secara kimia. Stabilitas fisik berupa sifat fisik seperti kelarutan, bentuk, homogenitas dan lainnya tidak berubah seperti semula. Stabilitas mikrobiologi bahwa tidak ditemukan adanya mikroba atau bahan pengawet yang mengganggu atau jumlahnya masih dalam batas diperbolehkan. Stabilitas terapeutis bahwa zat aktif masih berkhasiat memberikan efek terapi. Stabilitas toksikologis tidak menunjukkan peningkatan toksisitas yang mencolok.
4.       Reaksi penguraian pada sediaan farmasi dipengaruhi oleh reaksi kimia secara alami, dan terjadi pada laju reaksi tertentu, dimana tergantung pada kondisi konsentrasi reaktan, temperatur, pH, radiasi, dan katalis. Reaksi yang sering terjadi adalah reaksi hidrolisis, yaitu reaksi penguraian garam oleh air yang dipercepat oleh adanya katalisator asam atau basa; reaksi redoks yaitu terjadinya perpindahan elektron dan reaksi rasemisasi dimana senyawa optis aktif dibentuk menjadi rasemat karena gugus fungsional yang terikat pada atom C asimetris.
5.       Kriteria stabilnya suatu obat dan sediaan farmasi adalah apabila sediaan tersebut masih berada dalam batas yang dapat diterima selama periode waktu yang ditentukan, yaitu sediaan tersebut masih menunjukkan sifat-sifat yang sama (konstan) sesuai dengan hasil uji-uji yang dilakukan pada waktu proses produksi, baik  pada saat digunakan oleh pengguna, maupun selama periode penyimpanan, dengan batasan waktu tertentu.
6.       Untuk memberikan upaya kestabilan obat pada sediaan cair dalam hal ini adalah suspensi mengacu pada persamaan , jika dilihat pada persamaan tersebut kecepatan pengendapan partikel berbanding lurus dengan diameter partikel. Artinya upaya untuk membuat kestabilan adalah dengan membuat kecepatan pengendapan mendekati nol atau sekecil mungkin dengan cara memperkecil ukuran partikel atau penambahan pelarut yang memiliki  (bobot jenis) lebih besar dari air(>1), seperti gliserol.
7.       Pada metode grafik, orde suatu reaksi dapat ditentukan dengan jalan memplot berbagai fungsi konsentrasi terhadap waktu. Bila reaksi orde nol, maka grafik konsentrasi terhadap waktu berupa garis lurus. Bila reaksi orde satu, maka grafik logaritma konsentrasi terhadap waktu adalah berupa garis lurus. Hal tersebut berlaku bila konsentrasi mula-mula semua reaktan sama.
8.       Faktor yang mempengaruhi kestabilan obat dilihat dari bahan bakunya, perlu diperhatikan Kelarutan, Penentuan pK, Kinetika, Higroskopisitas, Kompatibilitas, Pencampuran Bahan Aktif.  Kelarutan diperhatikan bila jumlah bahan bakunya banyak dan murah, temperatur yang tinggi pada titik tertentu dapat meningkatkan kelarutan bahan baku. Penentuan pK untuk mengetahui sifat bahan baku yang mudah terion atau tidak terion, asam atau basa. Kinetika perlu diperhatikan jika bahan baku sedikit agar diketahui ada tidaknya perubahan konsentrasi zat aktif sebagai bahan baku utama. Higroskopisitas, faktor yang berpotensi dalam pengambilan lembab (moisture uptake), dalam hal semakin larut zat semakin kecil tekanan uap air, pula sebagai faktor kinetik dalam hal mengatasi rendahnya kelarutan zat. Kompatibilitas diperhatikan untuk kontak fisik seperti terjadinya kelembapan atau kompatibilitas kimia dengan bahan eksipien dalam memberikan kestabilan. Pencampuran Bahan Aktif dengan bahan baku yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan titik lelehnya, pencapuran ini akan menemui titik leleh optimum jika terjadi pada titik yang stabil atau titik eutetik.
9.       Kadar zat dianggap konstan apabila zat yang ditentukan dengan metode analisa yang spesifik tidak kurang dari 90% dari apa yang disebutkan dalam label, yang disebut sebagai “shelf life” atau t0,9.
10.   Waktu patuh atau t1/2 adalah waktu yang dibutuhkan obat sehingga tersisa separuh dari jumlah awalnya.
11.   Waktu kadaluarsa adalah waktu dimana suatu obat sudah tidak memberikan lagi efek terapi atau bahkan mungkin justru memberikan efek toksik atau batas waktu produsen menjamin kestabilan suatu obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar